TPA Terjun Nyaris Penuh

Laporan Wartawan Tribun Medan/M Tazli dan Maulina Siregar

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Akibat Tempat Pembuangan Akhir (TPA)  Terjun, Kecamatan Medan Marekan,  hampir melebihi kapasitas, warga   sekitar TPA mengeluhkan kesulitan air bersih. Warga terpaksa mencari air hingga satu kilometer karena air di kawasan ini sudah tercemar dan berbau busuk.

Warga sekitar TPA Terjun, Aminah menuturkan kondisi air tercemar ini sudah bertahun-tahun terjadi. 
Meski berharap pemerintah memberi fasilitas air bersih, namun hingga kini belum dikabulkan.

"Air yang berasal dari sumur itu tidak bisa dipakai minum. Sementara untuk mendapatkan air minum, kami harus beli," ujar Aminah, warga sekitar TPA Terjun, Minggu (20/3).

 Aminah sudah empat tahun tinggal di Terjun. Dan dalam setahun terakhir kondisi di kawasan ini semakin buruk. Bau menyengat, air tercemar sampah, dan lalat beterbangan adalah hal yang makin sering diderita warga.

Menurut janda beranak tiga ini, kondisi air yang tercemar makin  berbau busuk bila hujan turun dengan deras. Kondisi ini membuat warga minder jika menerima tamu.

"Terkadang kita malu sekali kalau tamu datang. Tapi mau gimana lagi," ujarnya.

 Ponidi, seorang pemulung yang kesehariannya mengambil sampah di TPA Terjun mengatakan, TPA ini memang sudah kehabisan lahan. Sampah menggunung dan semakin tak tertampung lagi. Karena tingginya tumpukan sampah, beberapa pemulung pernah tertimpa. 

Menurutnya,  gunungan sampah itu kadang-kadang longsor sendiri saat hujan dan angin kencang. Benar-benar siap mengancam jiwa para pemulung dan pekerja di tempat ini.

"Kemarin becak saya tertimpa. Sampai sekarang tidak terambil, terbenam di kubangan sampah," kata Ponidi.

Patauan Tribun di TPA Terjun, aroma busuk menyengat hingga radius 1,5 kilometer. Di lokasi pembuangan,  sampah makin menggunung seolah tak tertampung lagi. Di sekitar gunungan sampah itu, ratusan pemulung  mengaisi sampah. Sementara alat alat berat dan truk pembawa sampah keluar masuk di kawasan itu.

TPA di Kelurahan Terjun ini memiliki luas 13,7 hektar. Merupakan TPA kedua setelah TPA Namubintang yang memiliki luas 17 hektar. Kedua TPA ini setiap hari menampung 1.300 ton sampah per hari dari Medan, dan kawasan sekitarnya. 

Soal over kapasitas TPA Terjun ini, Wali Kota Medan Rahudman Harahap memang sudah mengakuinya. Bahkan Rahudman langsung melakukan peninjauan ke TPA ini pada 9 Februari silam. Pemko Medan memprediksi TPA Terjun hanya akan beroperasi paling lama dua tahun lagi.

Karena kondisi semakin mendesak, Wali Kota Medan Rahudman Harahap saat kunjungan itu, menuturkan rencananya membangun sistem pembuangan sampah dengan sanitary landfill. 

"Dasar bangunannya sudah ada ternyata, bahkan Kadis Kebersihan pun tak pernah tahu. Inilah yang akan kita bangun dan perbaiki kembali," kata Rahudman optimis. 


Editor : budi

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© 2010 Koran Medan is proudly powered by Blogger