Melahirkan saat Banjir Besar, Ibu dan Bayinya Dievakuasi Pakai Perahu Karet

SumutPos 
Kuasa Tuhan, Anak Kami Lahir Selamat
Di tengah kondisi banjir besar yang melanda Kota Medan dan sekitarnya, Jumat (1/4) dini hari, Tety Herlina Siregar (31) melahirkan bayi ketiganya. Bagaimana kisahnya hingga ia dan bayinya dievakuasi dengan perahu karet?
Di tengah kondisi memprihatinkan pascabanjir besar yang melanda Kota Medan sekitarnya, pasangan suami (pasutri) istri M Sulaiman Daud (39) dan Tety Herlina Siregar termasuk orangtua yang bahagia. Luapan air tidak mampu menenggelamkan rasa syukur atas rahmat yang diberikan pencipta kepada mereka.
Pasutri warga Jalan KL Yos Sudarso Lingkungan IV Kambes Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, itu bahagia setelah anak ketiga mereka lahir. Bayi laki-laki itu lahir saat rumah mareka terendam air.
Sulaiman mengisahkan kejadian yang dianggapnya ajaib ini. Istrinya Tety yang sudah mengandung selama 9 bulan, merasakan tanda-tanda akan melahirkan Kamis malam. “Sejak tadi malam istri saya sudah kesakitan karena mau melahirkan,” ujarnya.
Jumat pagi sekitar pukul 05.30 WIB, Tety mengeluh tidak tahan lagi sehingga dibawa ke Klinik Rose, tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Sulaiman turut membawa dua anak mereka. Di klinik, Tety langsung ditangani bidan bernama Rose dan tak lama kemudian lahirlah seorang bayi laki-laki sehat dengan proses normal. Pagi itu, kondisi jalanan becek setelah wilayah itu diguyur hujan dari malam hingga pukul 3 pagi.
Setelah melahirkan, Tety yang masih dalam kondisi lemah beristirahat di klinik tersebut. Namun, tiba-tiba sekitar pukul 07.00 WIB, air meluap dan mulai menggenangi klinik. Dari informasi yang mereka dapat dari warga sekitar, tanggul Sungai Deli jebol karena tidak bisa menahan debit air yang datang dari hulu sungai.
Masuknya air membuat panik bidan berusia sekitar 40-an tahun itu dan suaminya. Tak ingin anak dan istrinya terjebak di klinik, suaminya langsung meminta bantuan kepada warga sekitar untuk mengevakuasi istri dan ketiga anaknya.
Warga sekitar kemudian memberitahukan kepada kepala lingkungan untuk meminta pertolongan kepada Tim PMI yang kebetulan turun ke lokasi kejadian banjir tersebut. Kepala lingkungan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak PMI.
Tak lama, tim PMI datang menggunakan perahu karet tiba untuk mengevakuasi Tety dan anaknya. Warga sekitar berbondong-bondong membantu mendorong perahu karet tersebut hingga ke tempat yang tidak tergenang air lagi.
Setelah itu, Tety dan bayi mungilnya dibawa dengan mobil PMI ke klinik Mariyati di Jalan Young Panah Hijau Lingkungan 8 Kelurahan, yang masih satu kelurahan dengan tempat tinggal mereka. Setibanya di Klinik Mariyati, istri dan anaknya langsung dibawa masuk ruangan untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
“Ini kuasa Tuhan. Pada waktu bencana banjir melanda, anak saya pun lahir,” ujarnya yang senang. “Istri saya saat ini masih terbaring di ruangan klinik (Klinik Mariyati) karena masih lemas akibat melahirkan tadi pagi,”jelasnya.
Sulaiman belum memberi nama anak ketiganya itu. “Kami belum memberikan nama kepada anak kami, yang penting anak kami lahir dengan selamat. Kemungkinan anak saya nanti akan saya berikan nama yang khusus karena melahirkannya pada saat bencana bajir,” tambahnya.
Sulaiman mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak PMI, Koramil dan juga warga sekitar yang sudah membantu melakukan evakuasi keluarganya. “Saya ucapkan terimakasih kepada mereka karena telah membantu saya, dan juga kepada bidan yang sudah membantu persalinan istri saya dengan baik,” katanya.
Dia berharap agar bencana banjir yang terjadi saat ini, cepat surut. “Agar kami bisa kembali menempati rumah kami dengan anak yang baru lahir,” tandasnya. (*)

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© 2010 Koran Medan is proudly powered by Blogger